Yii Framework
Framework adalah
kerangka kerja. Framework juga dapat diartikan sebagai kumpulan script
(terutama class dan function) yang dapat membantu developer/programmer dalam
menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke
database, pemanggilan variabel, file,dll sehingga developer lebih fokus dan
lebih cepat membangunaplikasi. Bisa juga dikatakan Framework adalah komponen
pemrorgaman yang siap re-use kapansaja, sehingga programmer tidak harus membuat
skrip yang sama untuk tugas yang sama.Misalkan saat anda membuat aplikasi web
berbasis ajax yang setiap kali harus melakukan XMLHttpRequest, maka Xajax telah
mempurmudahnya untuk anda dengan menciptakan sebuah objek khusus yang siap
digunakan untuk operasi Ajax berbasis PHP. Itu adalah salah satu contoh kecil,
selebihnya Framework jauh lebih luas dari itu.
Berikut
cara instalasi YII Framework pada
Windows :
3.
Copykan file Yii yang bernama yii-1.1.13.e9e4a0.tar.gz
(hasil download) pada folder htdocs kita. (di laptop saya C:\xampp\htdocs),
kemudian lakukan ekstrak file tersebut maka akan terbentuk folder dengan nama
yii-1.1.13.e9e4a0, ubah nama folder tersebut menjadi yii (sesuai kehendak kita).
4.
Kemudian kita akan melakukan
generate folder yii tersebut, dengan
cara membuka halaman command prompt kita.
5.
Kemudian ketikkan source code
berikut C:\xampp untuk masuk ke directory web server lokal. Seperti terlihat
pada gambar berikut :
6.
Lalu
tekan Enter, selanjutnya kita masuk pada directory htdocs dengan cara ketikkan
source code berikut C:\xampp\htdocs
7. Kemudian
ketikkan source code berikut C:\xampp\php\php.exe C:\xampp\htdocs\yii\ framework\yiic webapp C:\xampp\htdocs\yii_blog, seperti dibawah ini
:
8.
Kemudian
muncul pertanyaan Create a Web application under ‘C:/xampp/htdocs/yii_blog’?
[Yes|No] yes.
Dan generator dari Yii framework berhasil membuatkan sebuah simple web
application untuk anda.
9.
Lalu
kita cek apakah Yii framework benar-benar
berhasil membuatkan anda sebuah simple blog dalam hitungan detik dengan
mengetikkan 'localhost/yii_blog' di browser anda.
Jika berhasil maka akan muncul
tampilan web seperti pada gambar berikut :
Perbedaan
Konsep Pemrograman Framework (MVC) dengan Pemrograman Biasa
Secara
sederhana bisa dijelaskan bahwa framework adalah kumpulan fungsi
(libraries),maka seorang programmer tidak perlu lagi membuat fungsi-fungsi
(biasanya disebut kumpulanlibrary) dari awal, programmer tinggal memanggil
kumpulan library atau fungsi yang sudah adadidalam framerwork, tentunya cara
menggunakan fungsi-fungsi itu sudah ditentukan olehframework. Beberapa contoh
fungsi-fungsi standar yang telah tersedia dalam suatu framework adalah fungsi
paging, enkripsi, email, SEO, session, security, kalender, bahasa,
manipulasigambar, grafik, tabel bergaya zebra, validasi, upload, captcha,
proteksi terhadap XSS(XSSfiltering), template, kompresi, XML dan lain-lain.
Kebanyakan
framework dalam aplikasi website berarsitektur MVC. Model View Controller
merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam pembangunan aplikasi web,
berawal pada bahasa pemrograman Small Talk, MVC memisahkan pengembangan
aplikasi berdasarkan komponen-komponen utama yang membangun sebuah aplikasi
seperti manipulasi data, user interface, dan bagian yang menjadi kontrol
aplikasi.
Terdapat 3 jenis komponen yang membangun
suatu MVC:
1.
View, merupakan bagian yang
menangani presentation logic atau tampilan. Pada suatu aplikasi web bagian ini
biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi
untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak
memiliki akses langsung terhadap bagian model.
2.
Model, biasanya berhubungan langsung
dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search),
menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan
langsung dengan bagian view.
3.
Controller, merupakan bagian yang
mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view, controller berfungsi
untuk menerima request data dari user kemudian menentukan apa yang akan
diproses oleh aplikasi.
Dengan
menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat dikembangkan sesuai dengan
kemampuan developernya, yaitu ada programmer yang menangani bagian model dan
controller, sedangkan designer yang menangani bagian view, sehingga penggunaan
arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisasi kode. Walaupun
demikian dibutuhkan komunikasi yang baik antara programmer dan designer dalam
menangani variabel-variabel yang akan ditampilkan.
Alur
MVC pada yii Framework
ü Model-View-Controller (MVC)
Yii mengimplementasikan pola desain
model-view-controller (MVC) atau model-tampilan-kontroler yang secara luas
diadopsi dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari
pertimbangan antar muka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah
setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan
informasi (data) dan aturan bisnis; tampilan berisi elemen antar muka pengguna
seperti teks, formulir input; sementara kontroler mengatur komunikasi antar
model dan tampilan.
Selain MVC, Yii juga memperkenalkan
kontroler-depan, disebut aplikasi, yang menggambarkan berjalannya konteks
proses permintaan. Aplikasi memecah permintaan pengguna dan membaginya ke
kontroler yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.
Diagram berikut memperlihatkan
struktur statis sebuah aplikasi Yii:
ü Alur kerja Umum
Diagram berikut memperlihatkan alur kerja umum sebuah aplikasi Yii saat menangani permintaan pengguna :
Keterangan :
1.
Pengguna
membuat permintaan dengan URL http://www.example.com/index.php?r=post/show&id=1 dan server Web menangani
permintaan dengan menjalankan skrip bootstrap index.php.
3.
Aplikasi
mendapatkan rincian informasi permintaan pengguna dari komponen aplikasi bernama request.
4.
Aplikasi
menentukan controller dan aksi yang diminta dengan bantuan komponen aplikasi bernama
urlManager. Dalam contoh ini, controller adalah post yang merujuk pada kelas
PostController; dan aksi adalah show yang arti sebenarnya ditentukan oleh
controller.
5.
Aplikasi
membuat instance controller yang diminta untuk selanjutnya menangani permintaan
pengguna. Controller menentukan aksi show merujuk pada sebuah metode bernama
actionShow dalam kelas controller. Kemudian membuat dan menjalankan filter
(contoh kontrol akses, pengukuran) terkait dengan aksi ini. Aksi dijalankan jika
diijinkan oleh filter.
6.
Aksi
membaca Post model di mana ID adalah 1 dari database. Aksi meyiapkan view(tampilan) bernama show dengan model Post.
7.
View
membaca dan menampilkan atribut model Post.
10. Aksi mengakhiri pembuatan
view dan menampilkan hasil akhir kepada pengguna.
diposting oleh :
HELMI MAHFUDHATUL HARUM
1100631026 / MI. A